Cari Blog Ini

6 Okt 2011

Nenek Tua Penjual Sapu Lidi

Umurnya sekitar 60 tahun
Garis garis keriput memenuhi kulit tubuhnya
Pagi hari, Matahari masih malu bersinar
Nenek ini sudah berada didalam angkot membawa dagangannya
Menebarkan senyum yang ceria serta penuh ketulusan
Sudah terlampau tua untuk berjualan sapu lidi
Kuamati wajahnya
Kulihat kerutan kerutan dikulitnya
Setiap lipatan menyiratkan usia yang telah dilewati
Terbesit rasa kagum dihati
Setua ini masih mau bekerja membanting tulang
Dibawah atap langit yang cerah
Bermandikan sinar matahari sepanjang hari
Tanpa terasa angkot tiba dipemberhentian terakhir
Ia mendorong kumpulan sapu lidi dengan tangan kanannya
Seorang perempuan penjual Koran datang menghampiri
Menurunkan semua sapu lidi
Oh Tuhan,
Nenek itu hanya mempunyai satu lengan
Pantas ibu itu datang menghampiri
Ia tidak dapat menggendong sapu lidi itu sendiri
3 menit berbicara dengannya
Waktu yang sangat singkat namun berharga
Sudah setua ini mengapa masi mau berjualan sapu lidi?
Habis malu kalau meminta – minta
Cuma sapu lidi ini yang bisa dijual tanpa mengeluarkan modal
Untungnya 500 - 1000 rupiah untuk setiap ikat yg terjual
Yah lumayan untuk menganjal perut,
Yang penting ada makanan setiap hari,
Hening…
Setua ini masih gigih mencari sesuap nasi
Tanpa menghalalkan segala cara untuk memperkaya diri
Bercucuran keringat demi sekedar menganjal perut dengan nasi
Betapa berbudi nenek ini
Tau betul mahalnya harga diri
Kemalasan dirubahnya menjadi semangat
Rasa malu untuk meminta minta dirubah menjadi kerja keras
Harga diri menghalalkan segala cara dibuangnya jauh jauh
Cacat tidak dijadikan halangan untuk bekerja
Asal bisa menganjal perut siang dan malam saja sudah bahagia
Mensyukuri setiap berkat yang ia dapat
Tau betul bahwa Tuhan tidak pernah menyuruh hambanya u/
meminta2
Ironis dengan apa yang terjadi disekitar
Ketika manusia mulai tidak mensyukuri berkat yang diterimanya
Harga diri menjadi hal yang bisa diperjual belikan
Harga diri digadai demi sebuah rumah, demi sebuah mobil, demi
sebuah barang berharga
Agar dirinya dipandang oleh orang lain
Mensejajarkan dirinya dengan kaum ‘berpunya’
Iri melihat yang lain hidup mewah
Maka harga diri dilupakan dengan meminta minta kepada yang berpunya
Rasa syukur atas apa yang telah diperoleh dilupakan
Seolah olah berontak kepada sang Pencipta
Atas berkat yang dirasa terlalu kurang
Memiliki organ tubuh yang sempurna, tapi masih saja malas bekerja
Memiliki pendidikan tinggi, tapi tidak pernah berusaha memakai apa yang telah dipelajari
Memiliki penghasilan besar tapi tetap merasa kekurangan

Oyen

2 komentar:

  1. iya, udah badannya lengkap, galak pula ngemisnya, bikin nambah dosa kita aja karena jadi ngedumel hehehe

    jangan2 nenek penjual sapu lidi yang lu tulis, sama dengan nenek penjual sapu lidi yang gw liat? yang ketemu di lampu merah galaxy bukan? atau di depan MM? halah ... *ga penting yak* hahaha

    BalasHapus
  2. Depan MM... eehhh sama yah kalo gitu Niq. Skarang dah ga pernah kelihatan lagi tuh :(

    BalasHapus