Cari Blog Ini

6 Okt 2011

Ternyata kau juga mencintaiku ^_^

Dulu aku jatuh cinta padamu, kemudian lambat laun rasa itu hilang dari hatiku. Rasa cinta kepadamu tergantikan dengan sosok lain, dan aku mulai benar2 jatuh cinta padanya. Tiba tiba aku merasakan cinta itu hilang dan redup perlahan lahan. Sampai suatu hari aku bertemu denganmu di sebuah kedai kopi favoritku. Aku duduk diam menatap keluar, mengamati keramaian lalu lintas, padahal didalamnya, hanya berjarak kurang dari 1 meter aku merasakan kesunyian. 2 dunia yg berbeda. Lalu, tiba2 aku melihat pintu cafe terbuka, pelan2 masuk seseorang kedalam. Aku diam2 mengamatinya, sampai aku diam terpana. Hati ini bergejolak, bak naik roller coaster, adrenalin ku berpacu cepat. Sosok itu begitu aku kenal. Perawakannya, gaya berjalannya, caranya menatap sekelilingnya. Ahhh benar itu dirimu. Reflek tanganku dan mulutku memanggilmu. Lalu, tiba2 kau berada tepat didepanku. Kusambut salam darimu, dan mencium pipimu. Wangi ini begitu kukenal. Yah, kau masih seperti yg dulu, kau masih seperti pujaanku.


Kau duduk tepat didepanku, memesan segelas Cappuccino. Kita berbincang2 mengingat masa lalu. Lalu sampailah kita pada sebuah percakapan yang membuat aku terhenyak. Kau bilang, beberapa tahun lalu, kau menyukaiku, tidak berani menyatakan cintamu kepadaku, karna kau pikir aku tidak mungkin jatuh cinta padamu. Ohhhh Tuhan, beberapa tahun lalu akupun jatuh cinta padamu, dan tidak berani menyatakan rasa itu karna aku takut akan sebuah penolakan, takut kau menjawab bahwa kau menganggapku hanya seperti adik perempuanmu. Perhatianmu, kasih sayangmu dan semua kebaikanmu hanya karna kau menganggap bahwa aku ini sahabat terbaikmu. Otakku terus2san memikirkan hal itu, menarik kesimpulan sendiri, bahwa kau tidak mencintaiku, dan bahwa aku takut kau tidak merasakan hal yang sama.


Beberapa tahun lalu, ternyata kita berdua sama2 memiliki perasaan yang sama, sama2 saling mencintai dan sama2 takut untuk mengungkapkan. Entah mengapa tiba2 Tuhan mempertemukan kita kembali di tempat ini, tempat pertama kali kita bertemu. Dan aku tahu bahwa perbincangan kita hanyalah sebuah perbincangan biasa, berusaha mengingat kembali pertemanan kita beberapa waktu lalu, menjalin tali silahturahmi yang sempat terputus. Kita bercerita tentang segala hal, kau menunjukkan cincin pernikahanmu padaku, dan memperlihatkan foto istrimu yang ayu. Aku pun bercerita tentang hidupku, tentang impian2nku, tentang kekasih hatiku saat ini. Kau tahu, sampai saat ini aku masih mengagumimu. Tapi aku tahu bahwa aku tidak akan pernah memilikimu. Aku akan melanjutkan studiku ke luar negri, impian yang selama ini aku miliki dan kau pun harus kembali ke daerahmu untuk membina rumah tangga yang baru saja kau bangun. Kau tahu, kita memang tidak berjodoh. Kalau saja waktu itu kita berdua dipersatukan, mungkin hidup ini akan berbeda, mungkin ternyata aku tidak akan bahagia dan kaupun sebaliknya. Ya, kita memang tidak berjodoh!!!

2 komentar:

  1. ini kisah nyata? Ato fiksi?

    *pura2 ga tau*

    BalasHapus
  2. Hahahahaa... nongkrong di kedai kopinya beneran kayanya, selebihnya... hhmmmm :d (jawab sendiri)

    BalasHapus